Kenapa seorang admin menggunakan server DHCP pada jaringan mereka? Tidak lain tidak bukan adalah untuk memudahkan kerja seorang admin dalam mengkonfigurasi TCP/IP pada setiap komputer klien yang ada dijaringannya. Bayangkan jika komputer klien yang akan disetting sebanyak 1000 komputer, mungkin baru 1 sampai 500 komputer saja sudah kewalahan. Nah itulah salah satu kelebihan yang diberikan dari server DHCP ini. Terus bagaimanakah proses kerja dari sebuah server DHCP ?
Pertama, komputer klien merequest IP address ke server DHCP (IP Least Request) dalam hal ini broadcast merupakan peran utama dalam mencari server DHCP pada sebuah jaringan. Setelah server DHCP ditemukan maka server DHCP tersebut akan memberikan penawaran kepada klient (IP Least Over) dan klienpun memilih penawaran yang diberikan oleh server DHCP tersebut dan melakukan broadcast lagi untuk menyetujui peminjaman IP yang diberikan oleh server tersebut (IP Lease Selection). Terakhir, server DHCP memberikan IP address untuk dipinjamkan kepada klien dengan ketentuan-ketentuan yang sudah di set terlebih dahulu oleh admin server tersebut, misalnua batas waktu peminjaman ip, dll (IP Lease ackhowledge). Berikut konfigurasi DHCP Server pada Debian. Sebelumnya anda harus mempunyai CD Debian Server. Langkah pertama instal dulu paket DHCP nya, dalam hal ini saya menggunakan paket dhcp3-server caranya ketik perintah instalasi paket serperti dibawah ini, dan jangan lupa untuk memasukkan CD instalasinya
1. Install paket dhcp server
# apt-get install dhcp3-server
2. Konfigurasi dhcp server
# mcedit /etc/dhcp3/dhcp.conf
Konfigurasi utama DHCP Server terletak pada /etc/dhcp3/dhcpd.conf.
optiondomain-name-servers 192.168.254.1;
subnet 192.168.254.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.254.1 192.168.254.10;
optiondomain-name-servers 192.168.254.1;
option domain-name “testing.com”;
option routers 192.168.254.1;
option broadcast-address 192.168.252.15;
default-lease-time 3600;
max-lease-time 7200;
}
keterangan: pada baris pertama merupakan subnet dan netmask, baris kedua adalah range ip address yang kita alokasikan untuk klien, baris ketiga pemberian DNS untuk klien, baris keempat adalah name buat klien, baris kelima merupakan router ip, baris keenam merupakan broadcast ip, baris ketujuh adalah default waktu sewa dan baris terakhir maksimum waktu sewa.
3. Konfigurasi interface default
# mcedit /etc/default/dhcp
Konfigurasi utama DHCP server terletak pada /etc/default/dhcp
INTERFACE=”eth0″
(interface yang digubakan sbg dhcp server)
Restart DHCP server
$ /etc/init.d/dhcp3-server restart jika tidak ada error, berarti konfigurasi telah benar
4. Konfigurasi interface card
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.254.1
netmask 255.255.255.0
network 192.168.254.0
broadcast 192.168.254.255
gateway 192.168.254.1
5. Client konfigurasi
Rubah file berikut
# mcedit /etc/network/interfaces
masukkan konfigurasi:
auto eth0
iface eth0 inet dhcp
kemudian restart service networking
# /etc/init.d/networking restart
kemudian cek IP address
# ifconfig
Selamat Mencoba,…