Distro Slackware “Bonsai”

Slackware dikenal sebagai salah satu distro Linux tertua yang stabil dan unik. Lewat Salix, kita cicipi kemampuan Slackware dalam kemasan baru.

Sering mendengar nama distribusi (distro) bernama Slackware? Distro one man show ini pada awalnya di­kem­bangkan oleh Patrick Volkerding.

Slackware banyak dikenal karena kestabilan dan si­fatnya yang konservatif dalam pemilihan paket. Konservatif di sini bermakna paket yang disertakan Slackware terbaru bukanlah versi terbaru, malah agak kuno. Namun uniknya, Slackware selalu me­nem­pati 10 besar rangking distro Linux yang dipakai orang menurut DistroWatch (www.distrowatch.com).

“Lho kok bisa, kuno tapi disukai orang?”. Coba Anda pikirkan sebaliknya, buat apa cari yang terbaru kalau belum teruji?. Ini juga sebabnya Slackware relatif tidak rewel untuk spesifikasi komputer. Perkiraan penulis, komputer sekelas Pentium (non-MMX) de­ngan memori 32 sampai 64 MB masih sanggup menjalankan Slackware untuk ke­butuhan sehari-hari, seperti mengetik, browsing, chatting, dan seterusnya.

Cuma ada satu kelemahan yang cukup mengganggu dari Slackware. Pikirkan sejenak, apa keuntungan Anda dengan meng­gunakan tools semacam apt-get, yum, urpmi dan sejenisnya? Jika jawaban Anda “Saya tidak lagi pusing dengan masalah dependency!”, Anda 100% benar! Slackware, aslinya masih belum menyertakan tools untuk mengatasi masalah ini. Memang, ada beberapa software tambahan yang bisa mengatasi masalah ini, namun itupun harus Anda modikasi setting-nya di Slackware. Solusi mudahnya? Cari Slackware yang sudah dimodifikasi. Salah satunya adalah Salix (www.salixos.org). Berikut ini akan diulas mengenai Salix dan cara meng-install-nya.

Instalasi Salix
Pada artikel ini, instalasi akan dilakukan pada virtual machine KVM. Memori di-setting sebesar 256 MB dan hard disk sebesar 4 GB. Mungkin Anda berpikir ukuran tersebut terlalu kecil, tetapi nanti kita bisa lihat fasilitas apa yang didapatkan.

Sebelumnya penulis telah men-download file ISO dari Salix OS versi 13.1 (modifikasi dari versi terbaru Slackware 13.1). Sebelumnya, buatlah file image hard disk-nya dengan perintah:
$ qemu-img create -f qcow2 salix.qcow2 4G
Lalu, kita mulai meng-install dengan perintah:
# qemu-kvm -cdrom salix-13.1.iso -hda salix.qcow2 -m 256

Pertama, kita akan ditanyai mengenai layout keyboard. Pilihlah US keyboard. Catatan: di sini banyak orang menganggap remeh dan mengira bebas memilih layout lain. Memang tidak masalah, tetapi ja­ngan protes jika misalnya saat Anda menekan tombol “a” yang keluar adalah huruf “q”.

Berikutnya adalah layar yang menanyakan apakah instalasi akan dilakukan hampir seluruhnya otomatis atau Anda ingin kendalikan secara manual. Untuk praktik kali ini, kita gunakan mode “INSTALL” agar Anda lebih mengerti detail setiap langkah.

Layaknya persiapan meng-install, langkah paling perdana adalah persiapan partisi hard disk. Untuk itu pilihlah target hard disk. Dalam kasus penulis adalah /dev/sda. Selanjutnya akan muncul display dari tools cfdisk. Minimal buatlah dua partisi, yaitu / (root) dan swap. Dengan asumsi hard disk Anda masih menyisakan ruang kosong, langkah membuat partisi sebagai berikut.
1.Sorot baris bertuliskan “Free Space”
2.Pilih menu “New”
3.Pilih tipe partisi. Disarankan memilih tipe “Primary”, terutama jika ini bukan partisi keempat yang hendak Anda buat. Jika ya, jadikan tipe “Logical”
4.Tentukan ukurannya dalam megabyte. Sesuaikan dengan keperluan Anda. Instalasi standar kira-kira membutuhkan ruang sebesar 3 ¼ GB.
5.Pilih, apakah partisi akan di permulaan (beginning) atau akhir (end). Normalnya dipilih pada permulaan.
6.Ulangi langkah di atas untuk partisi swap. Bedanya untuk swap, setelah partisi selesai dibuat, sorot partisi tersebut lalu pilih menu type. Berikutnya, masukkan angka “82″ untuk menandainya sebagai “Linux swap”
7.Untuk partisi yang ditempati / (root), set sebagai bootable
8.Setelah selesai, pilih menu “Write”. Cek ulang hasil partisi sebelum mengetik “yes”.
9.pilih “Quit”.

Lebih user friendly Instalasi codec multimedia di distro Salix bisa dilakukan melalui klik menu saja.Lebih user friendly Instalasi codec multimedia di distro Salix bisa dilakukan melalui klik menu saja.

Layar selanjutnya akan menawarkan aktivasi partisi swap. Jika kita sudah menandai suatu partisi sebagai swap area, partisi ini akan langsung dituliskan. Anda tinggal memilihnya dan pilih “OK”. CATATAN: Anda boleh men-setup lebih dari satu partisi swap.

Berikutnya adalah layar menanyakan apakah Anda mau mengecek bad sector di swap area. Penulis tidak menyarankan pilihan tertentu, namun jika Anda ingin menyingkat waktu, pilih saja “No”. Setelah format swap beres, akan ditampilkan layar konfirmasi bahwa swap area sudah aktif. Tekan OK.

Saatnya memilih partisi untuk /. Untuk kasus kita, hanya ada satu. Anda tinggal menyorotnya  dan pilih “Select”. Selanjutnya, pilihan antara “Format”, “Check”, atau “No”. Beda antara dua pilihan pertama adalah “check” menawarkan opsi memeriksa bad sector. Sementara “No” tidak melakukan pemformatan apapun.Dalam hal ini, pe­nulis memilih “Format”.

Pilih filesystem apa? Tan­pa berpanjang lebar soal macam-macam filesystem berikut kelebihan dan kekurangannya, penulis sarankan menggunakan ext3. Layar akan menunjukkan proses pemformatan partisi berikut konfirmasinya. Instalasi beranjak ke pemilihan media. Karena kita install dari DVD atau ISO, kita pilih nomer 1. Di layar berikutnya, pilih “Auto” agar ins­taller Salix mencari sendiri pada device mana DVD atau file ISO kita bisa diakses.

Layar selanjutnya menawarkan tiga metode instalasi: Full, Basic atau Core. Untuk Anda yang ingin menikmati keseluruhan fungsi Salix untuk desktop, disarankan memilih “Full”. Jika Anda cukup puas dengan instalasi “ala kadarnya” yang cukup untuk browsing dan menyediakan GUI, pilih Basic. Sementara itu, “Core” bisa dipertimbangkan untuk Anda yang tertarik dengan instalasi sangat minimal agar bisa di-customize nantinya. Pada artikel ini, penulis memilih “Basic”.

Konfirmasi sebelum download Sebelum men-download codec multimedia yang umumnya memiliki paten, sistem akan meminta konfirmasi Anda untuk melanjutkan proses atau tidak.

Anda tinggal duduk menunggu proses install paket-paket selesai. Kurang lebih proses ini memakan waktu antara 15 sampai 20 menit, tergantung kecepatan akses DVD-ROM dan hard disk Anda.

Perlu membuat USB Flash Drive untuk booting? Jika ya, layar selanjutnya menawarkan hal ini. Jika Anda tertarik membuatnya, pastikan flash drive Anda aman untuk dihapus isinya!

Boot loader akan diset di layar berikutnya. Untuk mempermudah, pilih Simple. Pada layar berikutnya, akan ditanyakan mengenai mode frame buffer. Ini adalah semacam mode grafik pada mode teks. Mungkin definisi ini sedikit mem­bi­ngungkan bagi sebagian orang. Dalam hal ini, penulis memilih “standard”.

Di layar berikutnya, akan ditanyakan apakah Anda ingin memasukkan parameter tambahan pada boot loader (LILO). Oleh karena langkah ini tidak mutlak dibutuhkan (kecuali untuk mengatasi suatu masalah), langsung tekan “OK”.

Pertanyaan selanjutnya, di mana Anda meng-install boot loader? Ini terkadang membuat beberapa orang bingung. Umum­nya, MBR (Master Boot Record) adalah pilihannya. Namun, Anda pun dapat memilih “Root”, misalnya untuk kasus di mana Anda ingin mengombinasikan loader Windows 2003 dengan LILO.

Tahap berikutnya adalah konfigurasi network (jaringan). Pertama, masukkan nama komputer, misalnya “salix1″. Untuk domain name, ambil saja suatu nama tambahan misal “localdomain”.

Informasi IP dipilih sesuai struktur jaringan di mana komputer tersebut terhubung. Pilihannya adalah mode IP dinamis atau statis. Statis di sini adalah IP komputer Anda akan selalu sama setiap kali Linux di reboot.

Untuk opsi pertama (dinamis), arahkan Linux ke suatu DHCP server. Di sini dianggap Anda akan melakukan setting statis. IP nya masukkan 10.2.2.1, sementara subnetnya 255.255.255.0. Untuk IP gateway, masukkan alamat komputer yang menjadi router ke jaringan luar atau Internet, misalnya 10.2.2.254. Terakhir, biasanya ada DNS (Domain Name System) yang dipakai untuk membantu penerjemahan alamat kom­puter. Kita misalkan IP-nya sama dengan gateway yaitu 10.2.2.254.

Layar berikutnya akan mengonfirmasi hal-hal yang sudah diisi mengenai networking. Periksa sekali lagi. Jika sudah sesuai, pilih “Accept”. Set zona waktu juga tidak boleh diabaikan. Untuk itu, pilih “Hardware clock is set to local time”. Lalu, pilih “Asia/Jakarta” untuk Anda di area WIB (Waktu Indonesia Barat).

Pada layar pemilihan preferred lan­gu­age, Anda bisa lewatkan dengan memilih “Exit”. Pada layar berikutnya, Anda dapat mengatur agar indikator Numlock bisa langsung aktif saat booting. Penulis cenderung menyukai pengaktifannya secara manual, jadi dipilih  “Disabled”.

Pada tahapan men-setup password root, sebaiknya pilihlah suatu kata yang sukar ditebak, misalnya “ini_linux_saya”. Mungkin kedengaran sederhana, tetapi ini lebih susah ditebak daripada misalnya menggunakan paswword tanggal lahir Anda. Masukkan password dua kali sebelum Linux merekamnya dalam database. Untuk operasional, sebaiknya buatlah sebuah user. Pilih “Create a new account”. Berturut-turut, masukkan nama user dan password. Setelah selesai, pilih “Exit User Setup”.

Sampai di sini berarti Anda telah selesai!  Pilih “reboot now” dan jangan lupa keluarkan dulu DVD/CD dari optical drive.  Setelah reboot, akan muncul layar awal booting Salix berupa gambar pohon. Tekan [Enter] untuk memulai proses loading Linux. Setelah layar login tampil, masukkan user dan password Anda dan Anda pun siap memulai “petualangan baru” di dunia Salix.

Menambah dan menghapus paket

Di Fedora, kita mengenal Yum. Di Debian dan keluarganya, kita mengenal apt-get dan berbagai front end-nya, misalnya aptitude. Tools apakah yang mengurusi instalasi paket di Salix? Sebelum beranjak ke Salix, kita tengok kemampuan orisinil dari Slackware.

Slackware pada dasarnya hanya memiliki tools dasar, seperti installpkg untuk meng-install dan removepkg untuk menghapus paket software. Namun, semua tools ini punya satu kelemahan, yaitu tidak mempertimbangkan masalah dependency. Apa artinya? Jika misalnya Anda mau meng-install suatu paket bernama A, sementara paket ini memerlukan paket B dan C, saat Anda meng-install paket A via installpkg, maka Anda secara manual harus meng-install paket B dan C.

Opsi installation mode Apabila Anda ingin semua fasilitas yang diusung distro Salix tersedia untuk PC desktop, pilihlah installation mode "FULL".Opsi installation mode Apabila Anda ingin semua fasilitas yang diusung distro Salix tersedia untuk PC desktop, pilihlah installation mode “FULL”.

Demikian juga sebaliknya, jika Anda tidak hati hati menghapus paket B atau C lewat removepkg, maka besar kemungkinan program dalam paket A tidak bisa berjalan lagi. Menyusahkan bukan?
Untunglah Salix menyertakan suatu tools yang meningkatkan kemampuan dasar berbagai tools tersebut. Namanya slapt-get. Mungkin nama ini terinspirasi dari apt-get, namun diberi tambahan “sl” yang diambil dari kata “slackware”.

Bagaimana cara menggunakannya? Secara default tools ini sudah ter-install. Yang perlu Anda lakukan awalnya adalah mencek isi file /etc/slapt-get/slapt-getrc. Ini adalah file konfigurasi slapt-get. Pastikan minimal tiga baris berikut tidak diawali dengan tanda “#”:
SOURCE=http://salix.enialis.net/i486/slackware-13.1/:
OFFICIAL
SOURCE=http://salix.enialis.net/i486/slackware-13.1/
extra/:OFFICIAL
SOURCE=http://salix.enialis.net/i486/13.1/:PREFERRED
Setelah selesai melakukan editing, jalankan perintah:
# slapt-get -u

Boot manager LILO Salix adalah satu dari sedikit distro Linux yang masih setia menggunakan LILO untuk fasilitas bootloader sistem. Pilihan tepat bagi pengguna yang mengutamakan faktor kepraktisan.Boot manager LILO Salix adalah satu dari sedikit distro Linux yang masih setia menggunakan LILO untuk fasilitas bootloader sistem. Pilihan tepat bagi pengguna yang mengutamakan faktor kepraktisan.

Ini akan melakukan proses update database. Selanjutnya, Anda tinggal melakukan proses instalasi. Contohnya, dalam instalasi Basic yang kita pilih, belum ada pengolah kata. Kita akan install Abiword:
# slapt-get -i abiword

Abiword dipilih karena relatif lebih mudah digunakan ketimbang Open office namun kemampuannya  tidak jauh berbeda. Sejenak akan ditampilkan paket-paket dependency-nya sebelum memulai proses install.

Desktop environment yang 'ramah' hardware XFCE dipilih sebagai window manager 'enteng' untuk ditujukan bagi pengguna yang masih menggunakan komputer dengan spesifikasi hardware lama/tua.Desktop environment yang ‘ramah’ hardware XFCE dipilih sebagai window manager ‘enteng’ untuk ditujukan bagi pengguna yang masih menggunakan komputer dengan spesifikasi hardware lama/tua.

Menghadirkan fasilitas multimedia

Distro Linux tanpa kemampuan memainkan MP3? Tidak bisa memainkan DVD? Serasa ada yang kurang bukan? Pembuat Salix memahami hal ini dan membuat suatu tools yang mempermudah Anda meng-install berbagai codec untuk memainkan format-format file mul­ti­media.

Pastikan dulu Anda meng-install tools salix-codecs-installer:
# slapt-get -i salix-codecs-installer
Reading Package Lists… Done
The following NEW packages will be installed:
zenity salix-codecs-installer
0 upgraded, 2 newly installed, 0 to remove and 0 not
upgraded.
Need to get 295.0kB of archives.
After unpacking 1.2MB of additional disk space will be
used.
1/2 Get http://salix.enialis.net/i486/13.1/ zenity 2.30.0-
i486-1gv [263.0kB]… Done
2/2 Get http://salix.enialis.net/i486/13.1/ salix-codecs-
installer 0.9.1-noarch-1gv [32.0kB]…
Done

Jalankan tools ini dari dalam X Window. Pada desktop environment XFCE, klik di menu “Multimedia | Install Multimedia Codecs”. Masukkan password root. Saat menu konfirmasi tampil, Anda cukup mengklik  “Yes”. Akan segera tampil proses download codec. Proses ini bisa memakan waktu beberapa menit, tergantung kecepatan akses Internet Anda.

Setelah proses download dan instalasi selesai, program installer akan menanyakan apakah Anda ingin menghapus program ini. Karena program ini relatif kecil ukurannya, sebaiknya jawab saja dengan “No”. Anda cukup menambahkan player yang Anda inginkan. Misalkan untuk pemutaran video, digunakan program Mplayer berikut front end-nya yaitu smplayer. Untuk itu, ketikkan berturut-turut:
# slapt-get -i MPlayer
# slapt-get -i smplayer

Perhatikan juga nama paket pertama, yaitu MPlayer dengan huruf kapital (besar) M dan P kapital. Tunggu proses install selesai karena file yang dibutuhkan cukup banyak dan besar. CATATAN: program-program ini sudah ter-install jika Anda memilih mode instalasi “Full”.

Memperluas kemampuan Bash completion

Hal ini pernah dibahas pada artikel lain di kolom Linux. Pada intinya, kita jalankan suatu script tiap kali login yang memungkinkan shell Bash melakukan hal-hal lebih untuk completion, misal melengkapi nama perintah saat kita kita mengetik “man” dan seterusnya.

Prosesnya bisa diringkas:
1.    Install paket bash completion:
# slapt-get -i bash-completion
2.    Tambahkan perintah berikut di file .bashrc di home direktori Anda source /etc/bash_completion
Logout lalu login lagi sebagai user yang sama. Kini Anda akan lebih cepat bekerja di shell!

Penutup
Beragamnya distro Linux memberi kesempatan bagi pengguna Linux yang rasa ingin tahunya besar dapat “menjelajahi” berbagai kelebihan dan kekurangannya. Salix, sebagai turunan Slackware, menawarkan pada kita kesederhanaan sistem namun tanpa mengurangi kehebatannya dalam menangani tugas sehari-hari. Apabila Anda tergolong pengguna yang gemar “mengoprek” Linux secara manual pada berbagai aspeknya, distro Salix dan turunan Slackware lainnya bisa menjadi pilihan yang tepat.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.