Linux menawarkan berbagai cara untuk mengefisienkan pekerjaan Anda. Berikut ini CHIP akan menjelaskan utility Screen yang berfungsi mengelola tampilan program berbasis teks.
oleh Mulyadi S.
Pengguna Linux dalam kesempatan tertentu pasti tidak bisa lepas dari aktivitas mengetik atau menjalankan perintah di CLI (Command Line Interface). Hal ini bisa terjadi karena faktor kebiasaan. Harus diakui bahwa kadang hal tertentu bisa lebih cepat jika dilakukan di dalam CLI. Misalnya memformat partisi, mencari file dengan nama tertentu, atau tes jaringan. Untuk melakukan semua ini, Anda tentu memerlukan program terminal emulator, seperti Konsole atau GNOME Terminal. Atau jika Anda berada di text mode, perintah bisa langsung dikerjakan di shell.
Saat mengetikkan perintah dan menjalankannya, bisa jadi perintah ini berjalan agak lama. Misalnya, Anda menjalankan program “top” atau sedang melakukan copy data antarpartisi dalam jumlah besar. Jika hanya ini satu-satunya yang Anda kerjakan, tentu tidak menjadi masalah saat menunggunya. Namun, mengingat komputer kini dapat memroses tugas relatif kuat dan Linux sendiri bersifat multitasking, kita sebagai pengguna selalu cenderung ingin menjalankan banyak tugas sekaligus. Jadi, sambil menunggu proses (job) selesai, kita buka tab terminal baru, login, dan jalankan lagi perintah lain. Demikian seterusnya dan kita berganti-ganti antarterminal atau tab untuk mengawasi progress pekerjaan kita. Efisienkah cara ini?Tidak perlu repot-repot memeriksa konsumsi memori (RAM), kita lihat saja dulu dari sisi tampilan. Mungkin sebagian dari Anda suka membuka satu window baru untuk menjalankan satu tugas. Apabila dianggap ada 10 tugas, berarti akan ada 10 window terbuka. Bisa dibayangkan taskbar atau panel akan penuh dan seketika memenuhi layar. Kalau kita ganti metode membuka window baru dengan tab baru, maka keadaan akan relatif membaik. Hanya ada satu window dengan isi 10 tab. Kita bisa berpindah antartab dengan klik. Tapi bagaimana jika hanya dengan satu tab di dalam satu window kita bisa menggabungkan 10 terminal itu? Tidak mungkin? Simak uraian berikut ini.
Mari mulai berkenalan dengan program bernama Screen. Namanya memang cukup sederhana. Fungsi utamanya adalah “membelah” satu terminal fisik bagi dua atau lebih program. Analoginya seperti seperti 3 kamerawan dari 3 stasiun TV berbeda yang meliput 3 acara terpisah di satu gedung, sementara pemirsa melihat dari satu televisi. Kita bisa berpindah channel melihat liputan salah satu acara atau saat mematikan sementara televisi kita. Para kamerawan akan tetap meliput acara bagi kita. Screen berperan sekaligus seperti kamerawan dan TV dalam hal ini.
Ulasan akan menggunakan basis distro Fedora 9. Prompt $ berarti perintah diketik sebagai user biasa, sementara # berarti diketik sebagai root.

Instalasi dan operasi dasar screen
Untuk distribusi Fedora, instalasi program cukup dengan mengandalkan Yum. Screen sudah terdapat dalam repository umum Fedora, jadi cukup ketikkan:
# yum install screen
Sekarang ketikkan perintah:
$ screen
dan Anda siap mulai bekerja dengan Screen. Dalam keadaan ini, Screen menyiapkan satu window baru untuk Anda. Untuk ilustrasi, misalkan pada window ini Anda jalankan program “top” untuk memonitor kondisi sistem:
$ top
Lalu buka window baru dengan menekan [Ctrl]+[a]. Itu artinya Anda harus menekan dan menahan [Ctrl], kiri atau kanan, lalu tekan tombol [a], lalu melepas semuanya dan diakhiri dengan menekan [c]. Jeda antara [Ctrl]+[a] dan [c] tidak perlu cepat, jadi lakukan dengan santai. Sekarang akan terlihat layar baru dengan prompt shell. Kita coba meng-update cache database yum di sini:
# yum makecache
Bagaimana kita berpindah ke window sebelumnya? Gunakan kombinasi [Ctrl]+[a] lalu tekan [Space]. Maka Anda akan melihat kembali tampilan “top”. Ssekali lagi tekan [Ctrl]+[a] dan [Space], Anda akan melihat kelanjutan update yum. Cara lain adalah dengan menggunakan kombinasi [Ctrl]+[a] disusul “ (tanda petik ganda). Akan ditampilkan daftar window dengan nomor urut mulai dari nol. Pilih window yang diinginkan dengan menekan panah atas atau bawah, lalu tekan [Enter].
Keluar dan melanjutkan kembali sesi screen
Salah satu masalah yang mengganjal saat bekerja dengan interface berbasis teks adalah kita menjalankan suatu proses yang lama dikerjakan, namun ingin melakukan log out atau menghentikan program terminal emulator untuk beberapa waktu tertentu. Kita tidak dapat melakukan hal ini dengan mudah, dengan pengecualian:
=Program masuk kategori daemon (service dalam terminologi Windows).
=Program dijalankan terlebih dahulu dengan bantuan perintah nohup.
Dengan Screen, hal tersebut tidak akan menghalangi kita. Screen akan menjaga program tetap berjalan normal, bahkan tanpa kita perlu menjadikannya berjalan di background. Adapun langkah yang perlu dilakukan:
=Saat Screen sedang membuka satu atau lebih window, tekan [Ctrl]+[a] disusul tombol [d].Huruf “d” di sini adalah kependekan dari detach.
=Anda akan kembali ke shell dan tertulis kata [detached].
=Sampai di sini berarti Anda telah dapat log out atau menghentikan program terminal emulator.
=Saat Anda hendak kembali ke sesi Screen yang terbuka, ketik perintah:
$ screen -D -R
untuk re-attach. Maka tampilan window-window di dalam Screen akan kembali seperti semula!
Operasi seperti ini juga berguna jika Anda tersambung ke suatu server secara remote (misal lewat ssh). Lakukan ssh, lalu kerjakan semua tugas Anda di dalam layar Screen. Apabila sewaktu-waktu Anda perlu memutuskan koneksi ke server, cukup detach sesi Screen lalu akhiri sesi ssh. Di kesempatan berikutnya, Anda tinggal ssh kembali ke server yang sama dan re-attach sesi Screen.
Mungkin beberapa orang khawatir bahwa hal seperti ini tidak aman, karena sepertinya siapa pun bisa “menyelinap” ke sesi Screen Anda. Walaupun secara teknis, hal tersebut tidak mudah dilakukan. Anda tetap dapat melakukan proteksi dengan cara:
=Saat sesi Screen berjalan, tekan kombinasi [Ctrl]+[a] disusul “:” (tanda titik dua).
=Ketikkan password. Anda akan diminta untuk memasukkan password sebanyak dua kali. Password ini kemudian akan disimpan oleh Screen secara terenkripsi.
Untuk menguji apakah proteksi berjalan dengan benar, lakukan detach lalu kembali re-attach. Apabila proses di atas Anda lakukan dengan benar, akan ada prompt yang menanyakan password.
Logging dan copy paste antar window
Screen memiliki kemampuan untuk mencatat tampilan layar yang ada dan menuliskannya ke file. Ini sangat berguna baik untuk trouble shooting, progress report atau sekadar catatan pribadi mengenai apa-apa yang sudah Anda kerjakan. Fungsinya sekilas serupa dengan utility script.
Ada dua macam log yang bisa dibuat oleh Screen, yaitu Screen log dan hard copy log. Tipe pertama akan mencatat apa pun yang ditampilkan di layar, mulai dari saat diaktifkan sampai dengan operasi log dihentikan. Sedangkan hard copy hanya akan mencatat tampilan layar saat ini, mirip seperti kita melakukan Screen shot pada layar grafis.

Untuk Screen log, langkah untuk mengaktifkannya adalah:
.Tekan tombol [Ctrl]+[a] lalu tekan H (tekan Shift dan h). Bisa juga dengan menggunakan kombinasi tombol [Ctrl]+[a] dan tekan : (titik dua), lalu ketik perintah log on.
.Ketikkan perintah yang Anda inginkan sesuai kebutuhan. Semuanya akan dicatat pada file bernama depan screenlog. File ini akan diletakkan pada direktori kerja aktif saat Anda menjalankan perintah Screen.
Setelah selesai, tekan lagi kombinasi tombol [Ctrl]+[a] dan [H], atau bisa juga dengan menekan tombol [Ctrl]+[a] dan : lalu diikuti dengan mengetik log off.
Untuk hard copy, prosedurnya lebih sederhana:
.Jalankan terlebih dulu perintah (program) tertentu hingga diperoleh tampilan yang diinginkan.
.Tekan tombol [Ctrl]+[a] dan h (tanpa menekan Shift). Atau bisa juga dengan menggunakan kombinasi [Ctrl]+[a] dan tekan : lalu ketik perintah hardcopy. Akan tercipta file bernama depan hardcopy pada direktori aktif saat Screen dijalankan. Pada distro Fedora, shortcut [Ctrl]+[a] dan [h] untuk melakukan hard copy dinonaktifkan. Untuk mengaktifkannya, sebagai user root edit file /etc/screenrc dan cari baris ini:
bind h
ubah menjadi:
#bind h
Perubahan ini efektif untuk semua sesi Screen yang Anda buat kemudian.
Fungsi berikut ini pasti sangat membantu Anda. Copy paste antarwindow di dalam Screen berguna misalnya untuk men-copy sebagian output dari perintah ke dalam editor text yang sedang aktif di window lain.
![linux4 Menampilkan Daftar Window Dengan tombol [Ctrl]+[a], seluruh window yang ada bisa ditampilkan untuk memudahkan perpindahan antarwindow](https://i0.wp.com/chip.co.id/articles/mag/files/2009/12/linux42.jpg)
Operasi copy paste dalam Screen secara praktis bisa dilakukan seperti berikut:
=Pindah ke window yang outputnya ingin dicopy. Masuki mode copy dengan menekan tombol [Ctrl]+[a] dan [[] (tanda kurung siku).
=Gerakkan kursor dengan tanda panah atau [Page Up] atau [Page Down] menuju karakter awal yang ingin Anda tandai. Ini mirip dengan operasi block sebelum meng-copy pada aplikasi GUI, hanya saja bedanya di sini Anda melakukannya secara text based.
=Tekan [Space]. Ini akan menandai awal blocking
=Gerakkan kursor sampai dengan seluruh karakter atau baris yang ingin di-copy di-highlight. Apabila sudah selesai, tekan lagi [Space].
=Sekarang pindah pada window yang akan menerima hasil copy. Lalu tekan [Ctrl]+[a] dan []]. Teks yang Anda pilih akan muncul di sini.
Mengganti dan menampilkan nama window
Saat Anda menggunakan perintah untuk berpindah window, Anda mungkin berpikir alangkah menyenangkan jika Anda bisa menamai window tersebut. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui apa saja yang Anda kerjakan di window tersebut tanpa perlu berpindah-pindah secara acak hanya untuk melihat isi window.
Screen menyediakan fasilitas untuk memberikan nama suatu window. Tidak hanya itu, judul window ini bisa kita tampilkan pada baris terbawah tiap window. Bagaimana caranya?
= Pindah pada window yang hendak diberi judul. Lalu tekan [Ctrl]+[a] disusul [A] (huruf A besar).
= Akan muncul prompt yang menanyakan nama window yang diinginkan. Default untuk setiap window adalah “bash”. Berikan nama yang berarti, misalnya “cpu-monitor”. Sesudahnya, tekan [Enter].

= Judul window ini berikutnya akan tercermin saat Anda memilih window lewat shortcut [Ctrl]+[a]”. Namun, jika diinginkan agar nama ini selalu nampak pada baris status, ketikkan [Ctrl]+[a] dan [:] dan ketik perintah caption always. Kini pada baris terbawah Screen akan terlihat judul masing-masing window

Memonitor aktivitas di window
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, kita membuka beberapa window karena ada beberapa pekerjaan yang ingin kita kerjakan secara bersamaan. Misalnya di window pertama, kita mencari file teks yang berisi kata “administrasi” di seluruh home direktori kita:
$ grep -I -r -i -w administrasi ~
Dengan asumsi bahwa jumlah file dokumen cukup banyak, pengoperasiannya pun akan memakan waktu yang relatif lama. Kini, pindahlah ke window lain, misalnya untuk mengutak-atik konfigurasi file server pribadi. Begitu didapatkan file yang dimaksud, isi file hendak kita baca secara keseluruhan dan mencari suatu informasi yang lebih detail. Lewat cara manual, biasanya kita akan bolak-balik antara window pertama dan kedua sekadar untuk memeriksa apakah proses Grep, misalnya sudah selesai. Cara ini sebenarnya tidak praktis. Screen menawarkan cara lain yang lebih efisien untuk memonitor aktivitas pada suatu window.
Hal pertama yang perlu dicek adalah di bagian mana Screen menampilkan pesan status. Cara paling mudah adalah menggunakan perintah wall. Caranya tekan [Ctrl]+[a] diikuti [:] lalu ketik:
wall test
Ganti “test” dengan sembarang kata yang Anda inginkan. Perhatikan di mana kata “test” muncul. Pada beberapa jenis terminal emulator, perintah di atas akan menyebabkan kata “test” muncul pada bagian judul window. Apabila perintah ini diuji pada console murni, kata “test” akan muncul pada baris terbawah layar. Apabila kondisi-kondisi ini yang Anda dapatkan, maka tidak perlu ada modifikasi pada Screen.
Bagaimana jika kita tidak melihat teks yang dimaksud? Secara singkat, ini artinya terminal Anda tidak mendukung hard status. Penulis mengalami ini sendiri saat mencoba Screen di dalam program terminal bernama Evil VTE. Cara mengatasinya tidak sulit, beritahu Screen agar menggunakan bagian dari window untuk menampilkan pesan status. Tekan [Ctrl]+[a] diikuti [:] lalu ketik:
hardstatus off

Ulangi mengetik perintah wall. Kali ini kata “test” akan muncul.
Kembali pada monitoring, kita bisa memakai logika sederhana seperti ini. Saat Grep menemukan suatu file yang mengandung kata yang kita cari, nama file akan ditampilkan. Setelah semua file yang cocok ditemukan, aktivitas akan berhenti. Ini berarti yang kita perlukan adalah memonitor adanya aktivitas sekaligus idle.
Pindah ke window di mana Anda menjalankan Grep dan tekan [Ctrl]+[a]+[M] untuk memonitor aktivitas. Untuk memonitor idle, tekan [Ctrl]+[a] dan [_] atau tombol garis bawah. Semua tombol ini bersifat toggle, artinya tombol yang sama juga berfungsi untuk menonaktifkan fungsi monitor. Pada keadaan ini, Anda bisa tinggalkan window Grep dan beralih ke pekerjaan lain.
Saat Grep menampilkan hasil pencarian sementara, maka Screen akan menuliskan activity in window 0. Nomor window akan disesuaikan menurut nomor window di mana pemantauan dilakukan. Sebaliknya, saat Grep “membisu” karena masih sibuk mencari, akan tampil tulisan “window 0: silence for 30 seconds”. Dengan cara seperti ini, Anda cukup memeriksa window Grep hanya saat terjadi aktivitas.